Guru Bangsa

Pendidikan Islam
RSS

Total Tayangan Halaman

Pendidikan Islam; Meningkatkan Keimanan Kepada Allah Melalui Pemahaman Sifat-Sifat –Nya

Tema : Meningkatkan Keimanan Kepada Allah Melalui
Pemahaman Sifat-Sifat –Nya
Kompetensi Dasar :
1. Mengidentifikasi sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah,ma’ani dan ma’nawiyah
2. Menunjukan dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat tersebut
3. menguraikan sifat-sifat mustahil dan jaiz Allah
4. Menunjukan ciri-ciri atau tanda-tanda prilaku orang beriman kepada sifat wajib, mustahil dan jaiz dalam kehidupan sehari-hari

Oleh: Dedy Irawan Maesycoery
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Wajib bagi setiap mukallaf dan muslim mempercayai bahawa terdapat beberapa sifat kesempurnaan yang tidak terhingga bagi Allah. Maka, wajib juga dipercayai akan sifat Allah yang dua puluh dan perlu diketahui juga sifat yang mustahil bagi Allah. Sifat yang mustahil bagi Allah merupakan lawan kepada sifat wajib. Sifat wajib pula terbahagi juga empat bahagian iaitu nafsiah, salbiah, ma'ani atau ma'nawiah.
Sifat wajib pula terbahagi juga empat bahagian iaitu nafsiah, salbiah, ma'ani atau ma'nawiah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sifat wajib, Mustahil, dan jaiz Bagi Allah ?
2. Berapakan jumlah masing-masing sifat tersebut?, sebutkan!
3. Dibagi berapa kelompok sifat wajib bagi Allah ? seutkan !

BAB II
PEMBAHASAN

A. Sifat Wajib Bagi Allah
1. Pengertian Sifat Wajib
Sifat wajib bagi Allah adalah sifat yang harus ada pada dzat Allah sebagai kesempurnaan bagi-Nya. Allah adalah kholiq, dzat yang memiliki sifat yang tidak mungkin sama dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh makhluk-Nya
Sifat-sifat wajib bagi Allah itu diyakini melalui akal ( wajib aqli) dan berdasarkan dalil naqli ( Al Qur’an dan Hadits).
2. Pembagian Sifat Wajib Bagi Allah
Menurut para ulama’ ilmu kalam Sifat wajib bagi Allah terdiri atas 20 sifat, dari 20 sifat tersebut dikelompokkan menjadi 4 kelompok sebagai berikut:
a. Sifat Nafsiyah, yaitu sifat yang berhubungan dengan dzat Allah. Sifat Nafsiyah ini ada satu, yaitu : وجود ( wujud)
b. Sifat Salbiyah, yaitu sifat yang meniadakan adanya sifat sebaliknya. Sifat Salbiyah ini ada lima, yaitu :
a. قدام ( qidam )
b. بقاء ( baqo’ )
c. مخالفة للحوادث ( mukhalafatul lil hawaditsi )
d. قيامه بنفسه ( qiyamuhu bi nafsihi )
e. وحدانية ( wahdaniyah )
c. Sifat Ma’ani, yaitu sifat-sifat abstrak yang wajib ada pada Allah. Sifat Ma’ani ini ada tujuh, yaitu :
a. قدرة ( qudrat )
b. ارادة ( iradat )
c. علم ( ‘ilmu )
d. حياة ( hayat )
e. سمع ( sama’)
f. بصر ( bashar )
g. كلام ( kalam )
d. Sifat Ma’nawiyah, yaitu kelaziman dari sifat ma’ani. Sifat ma’nawiyah tidak dapat berdiri sendiri, sebab setiap ada sifat ma’ani tentu ada sifat ma’nawiyah. Jumlah sifat ma’nawiyah sama dengan jumlah sifat ma’ani, yaitu :
a. قادرا ( qadiran )
b. مريدا ( muridan )
c. عالما ( ‘aliman )
d. حيا ( hayyan )
e. سميعا ( sami’an )
f. بصيرا ( bashiran )
g. متكلما ( mutakalliman )
B. Dalil-dalil Tentang Sifat Wajib Bagi Allah
a. وجود ( wujud )
Artinya ada. Maksudnya bahwa adanya Allah itu bukan karna ada yang menciptakan, tetapi ada dengan sendirinya. Jadi wujud Allah itu wajib.
Firman Allah SWT :“Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian dia bersemayam di atas ´arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. Dan dia bersama kamu di mama saja kamu berada. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan”. ( QS. Al Hadid : 4 )
b. قدام ( qidam )
Artinya dahulu. Maksudnya bahwa Allah Itu terdahulu dan tidak didahului sesuatu.
Jangkauan akal manusia terbatas. Manusia tidak dapat mengetahui dengan pasti kapan alam semesta ini diciptakan, dari bahan apa dan bagaimana proses penciptaannya. Yang pasti bahwa alam ini ada yang menciptakannya dan yang menciptakannya ini sudah ada sebelum alam ini ada. Dialah Allah dzat yang tidak ada permulaannya.
Firman Allah SWT :
“Dialah yang Awal dan yang akhir ………….”( QS. Al Hadid : 3)
c. بقاء ( baqo’ )
Artinya kekal. Jika diperhatikan semua makhuk berproses menuju kehancuran atau kebinasaan. Hal yang demikian itu sunnatullah atu hukum alam. Jadi semua makhluk itu berubah-ubah, berproses menuju kehancuran atu kebinasaan. Sedangkan Allah sebagai pencipta makhluk bersifat kekal, tidak berubah-ubah.
Firman Allah SWT :
“ Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, Tuhan apapun yang lain. tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. bagi-Nyalah segala penentuan, dan Hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.( QS. Al Qashash : 88)
d. مخالفة للحوادث ( mukhalafatul lil hawaditsi )
Artinya berbeda dengan semua makhluk. Dari sekian banyak hasil karya yang diciptakan manusia mulai daribarang yang sederhana sampai barang yang mewah atau canggih seperti alat transportasi dan lain-lain. Semua hasil karya tersebut tidak ada yang bisa menyamai ciptaannya yaitu manusia.
Dari bukti diatas, akal sehat manusia tentu meyakini bahwa tidak mungkin Allah sang maha pencipta sama dengan makhluk ciptaan-Nya, baik dzat maupun sifasifatnya.
Firman Allah SWT : “……. tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia………..”(QS. Asy Syura : 11)
e. قيامه بنفسه ( qiyamuhu bi nafsihi )
Artinya berdiri sendiri. Makhluk hidup untuk melangsungkan hidupnya tergantung pada makhluk-makhluk yang lain. Apalagi manusia, makhluk yang paling banyak ketergantungannya agar dapat hidup layak sebagai manusia. Manusia membutuhkan makana, minuman, pakaian, tempat tinggal, istirahat, agama, dan yang kuasa, yetapi Allah tidak membutuhkan semua itu. Allah tidak membutuhkan bantuan apapun dan siapa pun.
Firman Allah SWT :“……….Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”. (QS. Al Ankabut : 6)
f. وحدانية ( wahdaniyah )
Artinya maha esa. Tidak mungkin ada tuhan dua, bisa dibayangkan apa yang terjadi jika ada dua tuhan yang berbeda pendapat, tentu akan menjadi mala petaka yang sangat dasyat di muka bumi ini.
Firman Allah SWT :“ Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu Telah rusak binasa…………….”( QS. Al Anbiya’ : 22)
g. قدرة ( qudrat )
Artinya kuasa. Banyak sekali bukti tentang kekuasaan Allah, antara lain adanya jagat raya yang terdiri dari berjuta bintang dan planet yang selalu bergerak teratur tanpa terjadi tabrakan.
Firman Allah SWT :“…. dan adalah Allah Maha Kuasa terhadap segala sesuatu.”( QS. Al Ahzab : 27)
h. ارادة ( iradat )
Artinya berkehendak. Allah wajib bersifat iradat, bebas menentukan kehendak atau kemauan-Nya tanpa ada apa dan siapapun yang dapat memerintah atau melarang-Nya. Segala sesuatu yang diciptakan Allah adalah Atas kehendak-Nya, bukan karna terpaksa atau tidak sengaja.
Firman Allah SWT :
“ Maha Kuasa berbuat apa yang dikehendaki-Nya.” ( QS. Al buruj : 16)
i. علم ( ‘ilmu )
Artinya mengetahui. Orang yang membuat suatu teknologi yang canggih tentu memiliki ilmu yang tinggi dan membutuhkan waktu yang lama. Orang tersebut tentu telah belajar dalam waktu yang lama, tetapi bagi Allah segala sesuatu itu mudah karena memiliki ilmu yang sangat luas dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Segala sesuatu baik lahir maupun ghoig tak lepas dari pengetahuan-Nya.
Firman Allah SWT :
“..Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.”( QS. Al Mujuddalah : 7)
j. حياة ( hayat )
Artinya hidup. Hidupnya Allah tidak sama dengan hidupnya makhluk. Makhluk memerlukan jantung yang berdenyut, darah yang mengalir, tulang, daging, urat dan sebagainya untuk hidup, tetapi Allah tidak memerlukan semua itu. Ia hidupsebagaimana ia ada tanpa didahului oleh tidak ada atau tidak hidup, dan hidupnya Allah tanpa berkesudahan.
Firman Allah SWT :
“Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak mati, ...........….”( QS. Al Furqon : 58)
k. سمع ( sama’)
Artinya mendengar. Allah mendengar segala suara baik yang samar, nyaring bahkan yang tidak terdengar sama sekali, seperti mendengar do’a orang yang memohon kepadanya.
Firman Allah SWT :
"……………………………………….Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui". ( QS. Al Baqarah : 127)
l. بصر ( bashar )
Artinya melihat. Allah melihat segala sesuatu baik yang kecil atau yang besar bahkan yang samar pun Allah dapat melihat tanpa bantuan alat lain. Dan pengelihatan Allah itu tanpa batas.
Firman Allah SWT :
“…….dan Allah Maha melihat apa yang mereka kerjakan.” ( QS. Al Maidah : 71)
m. كلام ( kalam )
Artinya berkata-kata atau berfirman. Bahasa adalah alat perhubungan yang amat penting. Suatu bukti bahwa allah berfirman adalah adanya komunikasi antara Allah dengan utusannya berupa wahyu.
Firman Allah SWT :
“dan Allah Telah berbicara kepada Musa dengan langsung.”( QS. An Nisa’ : 164
n. قادرا ( qadiran ) Artinya Maha kuasa
o. مريدا ( muridan ) artinya maha berkehendak
p. عالما ( ‘aliman ) Artinya maha mengetahui
q. حيا ( hayyan ) Artinya maha hidup
r. سميعا ( sami’an ) Artinya Maha mendengar
s. بصيرا ( bashiran ) Artinya maha melihat
t. متكلما ( mutakalliman ) artinya maha berkata kata
Adapun 7 sifat yang terakhir ini merupakan penguat dari sifat G-M.
C. Sifat Yang Mustahil Bagi Allah
Sifat mustahil bagi Allah yaitu sifat-sifat yang tidak layak dimiliki oleh Allah dan merupakan kebalikan dari sifat wajib Allah. Jumlah dari sifat mustahil ini sama dengan sifat wajib yaitu 20, antara lain :
a.عدم k. صمم
b. حدوث l. عمي
c.فناء m. بكم
d.مماثلته للحوادث n. عاجزا
e.احتياجه لغيره o. مكرها
f.تعدّد p. جاهلا
g.عجز q. ميّتا
h. كراهه r. اصمّ
i.جهل s.اعمى
j. موت t.ابكم
D. Sifat-Sifat Jaiz Bagi Allah
Sifat jaiz bagi Allah adalah sifat yang boleh ada dan boleh pula tidak ada pada Allah.
Adapun sifat jaiz allah ialah :
فعل كلّ ممكن او تركه
“ Memperbuat segala sesuatu yang mungkin terjadi atau tidak memperbuatnya “.
E. Ciri-ciri Orang Beriman Kepada Sifat-sifat Wajib, Mustahil dan Jaiz dalam Kehidupan sehari-hari
Adapun ciri-ciri orang yang beriman Kepada Sifat-sifat Wajib, Mustahil dan Jaiz dalam Kehidupan sehari-hari, antara lain yaitu :
a. Sabar
b. Tawakal
c. Ikhlas
d. Tawadlu’ atau tidak sombong
e. Takut kepada Allah
f. Menjauhi larangan dan menjalankan perintah –Nya

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wajib bagi setiap mukallaf dan muslim mempercayai bahawa terdapat beberapa sifat kesempurnaan yang tidak terhingga bagi Allah, meliputu sifat wajib, mustahil, dan jaiz bagi Allah.
Sifat wajib bagi Allah adalah sifat yang harus ada pada dzat Allah sebagai kesempurnaan bagi-Nya. Allah adalah kholiq, dzat yang memiliki sifat yang tidak mungkin sama dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh makhluk-Nya. Menurut para ulama’ ilmu kalam Sifat wajib bagi Allah terdiri atas 20 sifat, dari 20 sifat tersebut dikelompokkan menjadi 4, yaitu : Nafsiyah, salbiyah, Ma’ani dan Ma’nawiyah
Sifat mustahil bagi Allah yaitu sifat-sifat yang tidak layak dimiliki oleh Allah dan merupakan kebalikan dari sifat wajib Allah. Jumlah dari sifat mustahil ini sama dengan sifat wajib yaitu 20.
Sedangkan Sifat jaiz bagi Allah adalah sifat yang boleh ada dan boleh pula tidak ada pada Allah. Adapun sifat jaiz allah ialah :
فعل كلّ ممكن او تركه
“ Memperbuat segala sesuatu yang mungkin terjadi atau tidak memperbuatnya “.
Tabel Sifat-sifat Wajib dan Mustahil Bagi Allah
Sifat Wajib Tulisan Arab Maksud Sifat Sifat Mustahil Tulisan Arab Maksud
Wujud ﻭﺟﻮﺩ Ada Nafsiah Adam ﻋﺪﻡ Tiada
Qidam ﻗﺪﻡ Sedia Salbiah Haduth ﺣﺪﻭﺙ Baharu
Baqa ﺑﻘﺎﺀ Kekal Salbiah Fana ﻓﻨﺎﺀ Akan binasa
Mukhalafatuhu lilhawadith ﻣﺨﺎﻟﻔﺘﻪ ﻟﻠﺤﻮﺍﺩﺙ Bersalahan Allah Ta'ala dengan se
ala yang baharu Salbiah Mumathalatuhu lilhawadith ﻣﻤﺎﺛﻠﺘﻪ ﻟﻠﺤﻮﺍﺩﺙ Menyamai atau bersamaan bagi-Nya dengan suatu yang baru
Qiamuhu binafsih ﻗﻴﺎﻣﻪ ﺑﻨﻔﺴﻪ Berdiri-Nya dengan sendiri Salbiah Qiamuhu bighairih ﻗﻴﺎﻣﻪ ﺑﻐﻴﺮﻩ Berdiri-Nya dengan yang lain
Wahdaniat ﻭﺣﺪﺍﻧﻴﺔ Esa Allah Ta'ala pada dzat,pada sifat dan pada perbuatan Salbiah Ta'addud ﺗﻌﺪﺩ Berbilang-bilang
Qudrat ﻗﺪﺭﺓ Berkuasa Ma'ani Ajzun ﻋﺟﺰ Lemah
Iradat ﺇﺭﺍﺩﺓ Berkehendak menentukan Ma'ani Karahah ﻛﺮﺍﻫﻪ Benci iaitu tidak menentukan
Ilmu ﻋﻠﻢ Mengetah
i Ma'ani Jahlun ﺟﻬﻞ Bodoh
Hayat ﺣﻴﺎﺓ Hidup Ma'ani Al-Maut ﺍﻟﻤﻮﺕ Mati
Sama' ﺳﻤﻊ Mendengar Ma'ani As-Summu ﺍﻟﺻﻢ Pekak
Basar ﺑﺼﺮ Melihat Ma'ani Al-Umyu ﺍﻟﻌﻤﻲ Buta
Kalam ﻛﻼ ﻡ Berkata-kata Ma'ani Al-Bukmu ﺍﻟﺑﻜﻢ Bisu
Kaunuhu qaadiran ﻛﻮﻧﻪ ﻗﺎﺩﺭﺍ Keadaan-Nya
yang berkuasa Ma'nawiyah Kaunuhu ajizan ﻛﻮﻧﻪ ﻋﺎﺟﺰﺍ Keadaan-Nya yang lemah
Kaunuhu muriidan ﻛﻮﻧﻪ ﻣﺮﻳﺪﺍ Keadaan-Nya yang berkehendak menentukan Ma'nawiyah Kaunuhu kaarihan ﻛﻮﻧﻪ ﻛﺎﺭﻫﺎ Keadaan-Nya yang benci iaitu tidak menentukan
Kaunuhu 'aliman ﻛﻮﻧﻪ ﻋﺎﻟﻤﺎ Keadaan-Nya yang mengetahui Ma'nawiyah Kaunuhu jahilan ﻛﻮﻧﻪ ﺟﺎﻫﻼ Keadaan-Nya yang bodoh
Kaunuhu hayyan ﻛﻮﻧﻪ ﺣﻴﺎ Keadaan-Nya yang hidup Ma'nawiyah Kaunuhu mayitan ﻛﻮﻧﻪ ﻣﻴﺘﺎ Keadaan-Nya yang mati
Kaunuhu sami'an ﻛﻮﻧﻪ ﺳﻤﻴﻌﺎ Keadaan-Nya yang mendengar Ma'na
iyah Kaunuhu asamma ﻛﻮﻧﻪ ﺃﺻﻢ Keadaan-Nya yang pekak
Kaunuhu basiiran ﻛﻮﻧﻪ ﺑﺼﻴﺭﺍ Keadaan-Nya yang melihat Ma'nawiyah Kaunuhu a'maa ﻛﻮﻧﻪ ﺃﻋﻤﻰ Keadaan-Nya yang buta
Kaunuhu mutakalliman ﻛﻮﻧﻪ ﻣﺘﻜﻠﻤﺎ Keadaan-Nya yang berkata-kata Ma'nawiyah Kaunuhu abkam ﻛﻮﻧﻪ ﺃﺑﻜﻢ Keadaan-Nya yang kelu




DAFTAR PUSTAKA

Al Qur’an
Alfat, Drs. Masan, 1994, kurikulum Aqidah Akhlak, Semarang : PT Karya Toha Putra
Sayyid, sabiq, Aqidah Islam, ( Bandung: Diponegoro, 1990 )
Syaikh Ahmad Almarzuqi, Aqidatul Awam
http://shahil.wordpress.com/2009/11/22/empat-kelompok-sifat-yang-wajib-bagi-allah-taala-nafsiah-salbiah-maani-dan-manawiyah/
Drs. H.Masan AF ,.M. Pd, Aqidah Akhalq Kurikulum 2004, Madrasah tsanawiyah, (Semarang : PT. Karya Toha Putra,2004)
Muhimmah, Akidah Akhlak Pada Sekolah dan Madrasah, Surakarta: Pustaka Firdaus Utama, 2005

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

SURABAYA

2009

TRISMA'S 2008

TRISMA'S 2008
Soeve Yoed, Ibnoe Mz

Pengikut

Ibnoe Maesycoery13. Diberdayakan oleh Blogger.